Selama seorang filsuf hanya “mencintai kebijaksanaan” dan hanya tertarik pada pengetahuan saja, sehingga hidupnya yang konkret sama sekali tidak diwarnai atau tidak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip filosofis yang dipertahankannya, maka orang

Selama seorang filsuf hanya “mencintai kebijaksanaan” dan hanya tertarik pada pengetahuan saja, sehingga hidupnya yang konkret sama sekali tidak diwarnai atau tidak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip filosofis yang dipertahankannya, maka orang
Buku ini mengemukakan sikap falsafi dalam kerangka permasalahan kekinian. Suatu pandangan yang berusaha menempatkan kembali secara seimbang dunia dan akhirat sebagai suatu pandangan imperatif untuk mengganti pandangan yang mengatakan bahwa
Risallah besar yang ditulis oleh pengarang buku ini mengandalkan teologi Islam Syiah yang bersandar pada lima rukun tauhid, keadilan tuhan, kenabian, kebangkitan, kepemimpinan para imam maksum dan hari berbangkit. Disini
Makna kehidupan tak cukup dihayati hanya dengan ‘katanya dan kata orang’. Banyak hal, mausia memiliki tanggung jawab pribadi untuk mencarinya sendiri. Tentu, pencarian seperti ini membawa kita melewati banyak pertanyaan,
Kajian buku ini menghimpun berbagai argumentasi, hikmah, kajian, dan tempat pencarian cita rasa spiritual dan penyingkapan mistis. Buku ini berisi pilihan masalah-masalah ilmiah tentang al-mabda’ (tempat bermula) dan al-ma’ad (tempat
Buku ini membahas terutama peradaban-peradaban kuno dan tradisi-tradisi agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Namun demikian kami telah berusaha memasuki tradisi India dan Cina sejauh mungkin serta sedikit tradisi Maya. Adalah
Apakah Anda mengira bahwa rahasia jiwa terletak jauh di awang-awang, tidak dapat dijangkau lengan, ditakar nalar, dilihat mata, dan ditambati hati? Anda keliru! Rahasia jiwa yang sebenarnya ada pada kenikmatan
Dewasa ini kita selalu dituntut untuk menjelaskan segala pengetahuan kita secara rasional dan ilmiah. begitu pula dengan berbagai konsep keagamaan yang kita miliki.untuk melakukan hal tersebut dengan baik, dibutuhkan pijakan
Buku ini membahas tentang pentingnya makrifat diri. setelah memperkenalnkan subyek tentang makrifat diri tersebut, kami menjelaskan pentingnya hal tersebut dalam al-Quran dan hadis.
Ketika musibah datang beruntun, kita menambah penderitaan itu dengan mencari siapa yang dapat dipersalahkan. Kalau tidak ada, kita menyalahkan diri sendiri. Bahkan, umat beragama seringkali menyalahkan Tuhan atas kehadiran musibah.